Sunday, June 6, 2010

Balikpapan Is My City



Datang dan Kunjungilah Kota Balikpapan

Balikpapan Kota Beriman

Ku Bangun Ku Jaga Ku Bela

Balikpapan Green,Clean Healty
Green,Clean Healty Balikpapan 113 Tahun Kota Balikpapan, Jadikan Tahun Investasi, Kunjungan Wisata, Tertib Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan Keluarga

Fasilitas Pusat Perbelanjaan

Pasar:
Pasar Klandasan
Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan
Pasar Baru
Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan
Pasar Rapak
Jl. A. Yani, Rapak, Balikpapan
Pasar Kebun Sayur
Jl. Letjen Suprapto, Balikpapan
Pasar Pandansari
Jl. Pandanwangi, Balikpapan




Pertokoan:
Plaza Balikpapan
Terletak di pusat kota tepatnya Jl. Jend. Sudirman,Balikpapan



Super Market :
HERO
Terletak di BPP Plasa LT1 Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan ?
Mitra Grosir
Jl. APT. Pranoto 11, BPP

Fasilitas Pariwisata


Bukit Bangkirai


Wisata alam Bukit Bangkirai merupakan wisata petualangan yang berada di dalam kawasan hutan primer bukit Bangkirai, dapat ditempuh 90 menit atau 58 km dari Kota Balikpapan.Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan hutan-hutan tropis yang ada di Kalimantan Timur seluas hampir 15 juta ha. Dalam kawasan ini selain keasrian hutan alamnya juga terdapat jembatan tajuk (canopy bridge) dan beberapa jenis burung surga (drongos) dan burung enggang (richoneros) yang sangat langka. Tempat ini juga untuk kepentingan riset dan ovservasi alam lainnya serta dilengkapi dengan fasilitas akomodasi berupa cottage yang dapat disewa oleh pengunjung dengan menghubungi PT. Inhutani Balikpapan telp (0542) 736066 - 734644.








Penangkaran Buaya



Penangkaran Buaya ini terletak di Kelurahan Teritip dengan luas areal 5 ha. Jumlah buaya yang ada di penangkaran iniberjumlah 3.000 ekor yang terdiri dari tiga macam jenis, yaitu Buaya Muara, Buaya Supit dan Buaya Air Tawar.Tempat ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 - 17.00. Lokasi ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat, juga dengan kendaraan umum yaitu angkutan kota No. 7 dengan jarak 27 km dari pusat kota Balikpapan






Fasilitas Komunikasi



Telekomunikasi
Jangkauan telekomunikasi dengan system otomat telah dikembangkan di Kota Balikpapan semenjak Pelita IV dan hingga saat ini (tahun 1999) telah mempunyai 44.950 Satuan Sambungan Terpasang (SST) kapasitas sentral telepon dengan 38.840 SST pelanggan, dan 125 buah Wartel (Warnung Telekomunikasi). Disamping itu sarana Sentral Telepon Otomat dan Telegraf yang telah ada juga dibangun Radio Transmisi Hight Frequweensi (HF) sebagai pendukung telepon jarak jauh. Disamping itu tersedia pula fasilitas telepon umum ditempat-tempat umum yang strategis seperti didekat pasar, Bandara, Terminal, Pelabuhan dan pinggiran jalan-jalan umum yang dekat dengan fasilitas sosial dan pusat kegiatan masyarakat.
Disamping sarana telepon dengan menggunakan jaringan fisik, sejak tahun 1997 di Kota Balikpapan telah dikembangkan jugasarana telepon dengan menggunakan jaringan akses radio WLL (Wireless Local Loop) dan Ultraphone, untuk lokasi-lokasi pelanggan yang tidak terjangkau oleh jaringan fisik.
Begitu juga dengan fasilitas telepon umum telah mengalami perkembangan pesat dengan telah dioperasikannya telepon umum Kartu Chip tahun 1996, dan pemasaran secara luas kartu TelePIN yang dapat diakses melalui berbagai jenis telepon pada tahun 1997.
Untuk lebih jelasnya perkembangan telepon coin dan kartu dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Fasilitas Pendidikan



Sarana Pendidikan dan Latihan
Dengan semakin maju jaman, maka dituntut dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk Pemerintah Kota Balikpapan dalam rangka mendukung hal tersebut telah pula melakukan pembangunan sarana pendidikan formal maupun non formal mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai ke Perguruan Tinggi, dan terdapat pula Unit Balai Latihan Kerja.

Fasilitas Kesehatan


Fasilitas Kesehatan di Kota Balikpapan
Tersedianya fasilitas kesehatan yang baik, murah dan terjangkau oleh semua kalangan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dan lebih jauh menjadi prasyarat tercapainya masyarakat yang sejahtera. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Keberadaan rumah sakit di Kota Balikpapan terus ditopang oleh sarana kesehatan yang sudah lazim di masyarakat, yaitu Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, yang diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang jauh dari rumah sakit.
Pada Tahun 2006 tercatat penambahan yang berarti pasa sarana kesehatan dan penunjangnya. Terjadi penambahan rumah sakit, dan tidak kalah pentingnya adalah penambahan sarana penunjang kesehatan seperti sarana rongent dan laboratorium klinik.

Fasilitas Keamanan

POLRES :


Polresta Balikpapan

Jl. Jend. Sudirman, telp. (0542) 421-110


Polres Pasir

Jl. Jend. Sudirman, telp. (0542) 21-111



POLSEK :


Polsekta Balikpapan Timur

Jl. Sepinggan Baru, telp. (0542) 421-110


Polsekta Balikpapan Utara

Jl. Soekarno Hatta km. 0,5

telp. (0542) 422-391 , 41-110


Polsekta Balikpapan Barat

Jl. Soekarno Hatta km. 0,5

telp. (0542) 422-392 , 43-110


Polsek KPP

telp. (0542) 422-376, 414-110

Fasilitas Rumah Makan dan Restoran





Menikmati seafood bagi sebagian orang mungkin dianggap terlalu mahal. Tapi jangan kecewa dulu. Tepat di belakang kantor pos balikpapan, Jl. Tanjung Pura I, berjejer warung makan yang menjajakan masakan seafood dan masakan daerah. Harganya pun terjangkau bagi semua kalangan. Dengan membawa uang 50rb saja, anda sudah bisa menikmati masakan seafood seperti rumah makan.Selamat Menikmati .

Fasilitas Transportasi



Dengan ditetapkannya Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan sebagai Bandara Ermbarkasi Haji ke-V di Indonesia pada tahun 1995/1996, maka akan direncanakan peningkatan ruas jalan, kelanjutan dari Jalan Iswahyudi - Bandara Sepinggan menuju ke Asrama Haji Manggar menjadi dua jalur, pelaksanaan direncanakan tahun 2000/2001, sehingga perhubungan darat untuk menjangkau ibukota Propinsi dan antar kota lainnya tidak terbatas dan dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan.
Sarana dan prasarana cukup memadai, ini ditandai dengan banyaknya kendaraan wajib uji, banyaknya angkutan bus serta angkutan lainnya yang beroperasi di wilayah ini dan dengan tersedianya terminal antar kota disepanjang kondisi jalan yang beraspal.
Beberapa terminal yang ada diwilayah Kota Balikpapan, salah satu diantaranya difungsikan sebagai terminal antar kota yang lokasinya berada di Km.3,5 (Jalan Soekarno - Hatta) dan yang lainnya adalah Terminal Kampung Baru, Terminal Khusus Taxi Airport Sepinggan dan Terminal Balikpapan Permai.
Untuk wilayah kota perhubungan umumnya melalui darat dengan menggunakan kendaraan angkutan pelayanan umum yang tingkat kepadatannya dalam tahun 1996 (Survey terakhir) adalah setiap 432,824 M panjang jalan terdapat 4 - 6 buah kendaraan setiap wilayah bagian kota dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum dengan route-route tertentu.



Potensi Kota (Pelabuhan)



Pemerintah kota Balikpapan mempunyai beberapa buah pelabuhan dan fungsinya berlainan. Pelabuhan umum di Balikpapan dikelola oleh PERUM Pelabuhan V cabang Balikpapan, sedangkan pelabuhan PERTAMINA untuk kegiatan exploitasi dan expor minyak dikelola oleh PERTAMINA daerah Kalimantan, pelabuhan PT. ITCI pengelolaan dan fungsinya sebagai pelayanan angkutan barang dan angkutan penumpang khusus bagi karyawan PT.ITCI dan pelabuhan Somber untuk feri yang dikelola oleh LLASDP.

Potensi Kota (Bandar Udara)



SEPINGGAN Diwilayah Kota Balikpapan terdapat sebuah pelabuhan udara yang bertaraf Internasional bernama Sepinggan, merupakan bandara tersibuk ke-2 di Indonesia dalam hal lalu lintas pesawat setelah Bandara Internasional Cengkareng Soekarno - Hatta di Jakarta yang dapat disinggahi pesawat udara berbadan lebar, yang datang dan pergi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bandara Internasional Sepinggan juga menjadi embarkasi haji ke-V dan telah dioperasikan pada tahun anggaran 1995/1996. Pada tahun 2006 Manajemen PT (Persero) Angkasa Pura I membuat kebijakan memisahkan pengelolaan Terminal Kargo dengan membentuk organisasi dan Tata Kerja Strategic Business Unit (SBU) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 66/OM.00/2006 tanggal 13 Juli 2006.

Potensi Kota (Kilang Minyak)



Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi daerah seluas 2,5 Km2 . Kilang ini merupakan kilang tua yang dibangun tahun 1922. Saat pecah Perang Dunia II kilang ini hancur akibat pemboman hebat yang dilancarkan oleh pihak Sekutu dan pembangunan kembali kilang yang hancur ini dimulai tahun 1950. Kilang minyak Balikpapan terdiri dari areal kilang, yaitu Kilang Balikpapan I dan Kilang Balikpapan II.

Kilang Balikpapan I terdiri dari :
- 2 Unit pengilangan minyak kasar (mentah). Hasil dari unit ini adalah Naphta, kerosene, gasoline, diesel, dan residue.

- 1 Unit penyulingan hampa (High Vacuum Unit) hasil unit ini adalah : parafinic oil destilate (POD), yang dipakai untuk bahan baku untuk 1 unit pabrik lilin dengan kapasitas 100 ton lilin perhari.
Lilin yang dihasilkan terdiri dari berbagai jenis (grade) yang dipasarkan didalam negeri maupun keluar negeri.


Kilang Balikpapan II terdiri dari :
Kilang ini diresmikan tanggal 1 Nopember 1983, terdiri dari dua kelompok kilang, yaitu : Kilang Hydroskiming dan kelompok Kilang Hydrocracking. Hasil dari kilang balikpapan II ini adalah : gas (refinery gas), LPG, Naphta, kerosene, diesel, dan residue.

Misi Kota Balikpapan



Misi 1 : Pengentasan Kemiskinan menekan jumlah penduduk miskin dan penduduk rentan agar tidak menjadi miskin :

Misi 2 : Peningkatan Kualitas SDM
Sasarannya adalah mengupayakan agar warga Balikpapan mampu “menjadi tuan dirumah sendiri”, melalui pelayanan pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan dasar secara gratis untuk mempersiapkan SDM yang unggul dalam bidang IPTEK, punya jiwa entrepreneur serta memiliki keimanan, ketaqwaan serta budi pekerti yang tinggi dengan program strategis :

Misi 3 : Infrastruktur dan Investasi
Membangun sarana dan prasarana kota dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan fokus:

Misi 4 : Pariwisata dan Lingkungan Hidup
Memelihara kelestarian lingkungan hidup dan suasana kota yang sejuk dan asri

Misi 5 : Pemberantasan Korupsi
Melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi , kolusi dan nepostisme dengan pengawasan ketat dan terbuka

Misi 6 : Bidang kesejahteraan Keluarga
Membina keluarga sakinah dan meningkatkan kesejahteraan keluarga sebagai sendi utama kota

Visi Kota Balikpapan


Visi Kota Balikpapan


Sebagai solusi permasalahan kota Besar, Walikota dan Wakil Walikota merencanakan visi “MENATA KEMBALI DAN MEMBANGUN BALIKPAPAN DENGAN GOOD GOVERNANCE DAN MASYARAKAT MADANI”. Visi ini diharapkan menjadi pengawal bagi terwujudnya visi kota Balikpapan dimasa depan sebagai Kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata. Visi ini juga dikandung maksud untuk mampu mewadani terlaksananya 5 program pokok Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2009, yakni : pengentasan kemiskinan, pendidikan dasar, pelayanan kesehatan dasar, linkungan hidup, dan menjamin Indonesia yang aman.
GOOD GOVERNANCE adalah tatanan penyelenggaraan pemerintah yang baik, bersih dan professional yang menetapkan prinsip transparasi, akuntabilitas, partisipasi public dan penegakan hukum.
MASYARAKAT MADANI adalah terselenggaranya tatanan masyarakat majemuk yang hidup rukun dan harmonis, berperadaban modern, maju dan sejahtera serta memiliki nilai keimanan, moralitas dan spiritualitas tinggi berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing (Civil Society atau Madinatul Iman).

Sejarah Asal Usul Nama kota Balikpapan


Sejarah Asal-usul Nama Kota Balikpapan

Nama Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan apa makna nama itu. Menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran, jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.

Terdapat beberapa versi terkait dengan asal-usul nama Balikpapan :

1. Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )
Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora". Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan

2. Versi Kedua ( Sumber : Legenda rakyat yang dimuat dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan )
Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama "Negeri Balikpapan". Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama " KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN ". Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "KULENG - PAPAN" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.

Wali dan Wakil Walikota


Wali Kota Balikpapan Wakil Walikota Balikpapan
H. IMDAAD HAMID S.E H.M RIZAL EFENDI S.E